BSIP luncurkan Lembaga Penilaian Kesesuaian LSPro BSIP Perkebunan
AGRONET – Pusat Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Perkebunan meluncurkan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) bernama LSPro BSIP Perkebunan. Peluncuran LSPro ini dilakukan saat Rembuk Nasional Agrostandard dan dihadiri Kepala BSIP Dr Ir Fadjry Djufry, MSi.
LSPro ini bakal memiliki ruang lingkup produk dan benih perkebunan. Saat ini proses tersebut dalam tahap pengajuan akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional (KAN).
“Kami berharap, LSPro ini dapat meningkatkan kendali mutu terhadap benih dan produk perkebunan lainnya agar dapat memenuhi standar,” kata Kepala BSIP Perkebunan Ir Deden Syafaruddin, PhD, dalam keterangan tertulis yang diterima Agronet, Rabu (20/9/2023).
Saat ini salah satu klien LSPro BSIP Perkebunan dan PT Rejoso Manis Indo. Kerja sama dilakukan terkait pengembangan benih unggul tebu terstandar hasil kultur jaringan.
Selain merumuskan standar dan menyelenggarakan sistem jaminan mutu, BSIP Perkebunan juga memiliki fungsi dalam pengelolaan produk instrumen hasil standardisasi bidang perkebunan. Fungsi ini diwujudkan dalam kegiatan produksi dan distribusi benih unggul perkebunan terstandar.
Hingga kini, komoditas yang telah digarap antara lain kopi arabika, kelapa, serai wangi, vanili, lada, pala, kenaf, tebu, dan tembakau. Bahkan pada 2023 saja, sudah ada 298 ribu benih kopi arabika yang dibagikan secara gratis ke Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung.
Akselerasi standardisasi
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan dibentuk 21 September tahun lalu. BSIP Perkebunan berada di bawah naungan BSIP.
BSIP Perkebunan didukung empat balai pengujian dalam melaksanakan tugasnya, yakni Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Rempah, Obat, dan Aromatik; Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat; Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Palma; dan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar.
Selama satu tahun berdiri, BSIP Perkebunan telah melakukan banyak upaya untuk mendorong akselerasi standardisasi dan penilaian kesesuaian di bidang perkebunan. Bersama keempat balainya, pada 2023 BSIP Perkebunan telah merumuskan empat Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), antara lain RSNI Cengkih, RSNI Benih Kopi Arabika, Benih Tebu, RSNI Sistem Budidaya Monokultur Kelapa Dalam.
Saat ini, RSNI Cengkih dan RSNI Benih Kopi Arabika sedang dalam tahap jajak pendapat sebelum ditetapkan menjadi SNI oleh BSN. Tahap ini penting untuk mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan, mengingat SNI yang dihasilkan harus dapat diimplementasikan di lapangan.
"Sebaik-baiknya SNI adalah yang bisa diimplementasikan semua pihak. Semoga kita tidak hanya menghasilkan regulasi, tapi juga mendorong peningkatan produksi dan kualitas produk perkebunan di Indonesia," ujar Kepala BSIP Dr Ir Fadjry Djufry, MSi, dalam sebuah rapat teknis, awal September lalu.
Mengemban amanat tersebut, BSIP Perkebunan, melakukan penyebarluasan SNI dan standar lainnya melalui berbagai media. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan media sosial untuk menjangkau audiens lebih luas maupun secara langsung melalui bimbingan teknis ke petani.
Pendampingan langsung ke petani dinilai sangat penting agar petani memahami cara budi daya yang baik sesuai Good Agricultural Practices. Alasannya, budi daya merupakan tahapan yang sangat mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan.
Indonesia harus memastikan produknya mampu memenuhi standar yang ditetapkan untuk masuk ke suatu pasar. Apalagi, sejak 2002, Indonesia telah meneken 19 perjanjian perdagangan bebas baik bilateral maupun multilateral dengan berbagai negara di dunia.
Tanpa standardisasi, pala adalah salah satu contoh produk andalan Indonesia yang terkena dampaknya. Sebuah data menyebutkan, 95 persen pala Indonesia mendapatkan notification of non-compliance dari negara anggota Uni Eropa pada 2016-2022. Penyebabnya, ambang aflatoksinnya yang melebihi batas.
Saat ini, 98 persen pala Indonesia berasal dari perkebunan rakyat. Maka, standardisasi menjadi kunci penting untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk perkebunan Indonesia di tingkat dunia.
Telah terbit di:
https://www.agronet.co.id/detail/indeks/gula/9209-Demi-Benih-Berkualitas-Berstandard-LSPro-BSIP-Perkebunan-Diluncurkan