Ephestia Cautella, Musuh Biji Kakao dalam Simpanan
Kakao merupakan komoditas yang memerlukan proses yang cukup panjang sebelum dapat dinikmati. Biasanya, kakao yang dipanen dari lapangan kemudian mengalami proses pengeringan dan fermetasi. Sebelum diolah, kakao disimpan beberapa waktu di dalam ruangan penyimpanan dalam bentuk biji kering. Salah satu serangga yang diketahui merusak biji kakao dalam simpanan adalah Ephestia cautella.
Serangga ini hidup pada biji kakao dan menyebabkan biji kakao saling berekatan atau menempel. Hal ini tentu saja merusak biji kakao dan mengurangi kualitas biji. E. cautella merupakan serangga dari Ordo Lepidoptera dengan ciri morfologi pada sayap depan terdapat garis berwarna terang. Setelah kopulasi, ngengat meletakkan telur yang lengket pada biji simpanan. Dalam waktu 3 hari, telur menetas dan memakan biji sehingga menyebabkan biji rusak dan mengeluarkan serbuk bekas gigitan pada biji.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari keberadaan hama ini adalah:
- Menjaga kebersihan lingkungan gudang
- Menggunakan kemasan yang tebal
- Penataan penyimpanan komoditas sehingga mendapatkan penyinaran dan sirkulasi udara yang baik
- Pengaturan keluar masuknya komoditas dan monitoring secara rutin menggunakan perangkap lampu atau perangkap feromon.
Beberapa ekstrak tanaman dalam mengendalihan hama ini seperti ektrak umbi A. sativum diketahui memiliki persentase repelensi dan insektisidal yang tinggi terhadap larva E. cautella. Ekstrak daun Ageratum conyzoides (bandotan) memiliki persentase repelensi paling tinggi tetapi tidak bersifat insektisidal terhadap larva E. cautella. Sebaliknya, ekstrak biji Azadirachta indica (mimba) bersifat insektisidal kuat, tetapi persentase repelensinya masih rendah. Bandotan, mimba, dan bawang putih berpotensi digunakan sebagai bahan pelindung biji kakao dari infestasi larva E. cautella di gudang penyimpanan.