
Mengangkat Kembali Potensi Kopi Tomohon Melalui Peningkatan Kapasitas Penerap Standar
Dalam rangka mengangkat Kembali potensi kopi arabika di Kota Tomohon, BSIP Sulawesi Utara menggandeng BSIP TRI, BSIP Palma dan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon bersama sama menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Penerap Standar Mendukung Program Kementan SNI 9191:2023 Benih Kopi Arabika. Acara ini dilaksanakan di Kota Tomohon, pada tanggal 12 Desember 2024. Acara dihadiri oleh lebih kurang 150 peserta yang terdiri dari petani dan prosesor kopi serta penggiat kopi di Kota Tomohon. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala BSIP TRI dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon.
Dalam sambutannya, Kepala BSIP TRI menyampaikan bahwa Tomohon memiliki potensi besar sebagai sentra pengembangan kopi di Sulawesi Utara. Lahannya yang subur karena meruapakan tanah vulkanis dengan ketinggian > 700 mdpl membuatnya cocok untuk pertanaman kopi arabika. Tomohon juga merupakan kota tujuan wisata dengan banyak agenda wisata seperti Festival Bunga Tomohon Dimana banyak rumah makan, café yang tentunya membutuhkan bahan baku kopi. Sementara itu Kepala Dinas Tomohon menyampaikan bahwa kopi arabika sebenarnya bukan hal baru bagi kota Tomohon. Pada jaman penjajahan Belanda, Masyarakat Tomohon sudah menanam kopi arabika. Tetapi seiring berjalannya waktu, pertanaman kopi berganti menjadi tanaman hortikultura khususnya tanaman hias dan sayuran.
Untuk mengembalikan kembali keberadaan Perkebunan kopi d Tomohon, Dinas Pertanian menggandeng BSIP Perkebunan untuk membangun kebun produksi yang terstandar. Ini semua tentunya untuk menjamin kualitas dan memenuhi standar perdagangan internasional. Penyelenggaraan Bimtek ini merupakan langkah awal untuk membangun Kembali kopi Tomohon.
Dalam kesempatan ini, BSIP TRI juga menyalurkan benih gratis Kopi Arabika sebanyak 5000 biji untuk dikembangkan di Kota Tomohon. Kepala BSIP TRI mengharapkan, dalam 3 tahun ke depan Kota Tomohon tidak hanya dikenal sebagai kota bunga tetapi juga kota kopi dengan citarasa unik dan khas.
Penyampaian materi mulai dari perbenihan, budidaya, panen, pascapanen hingga pengolahan kopi disampaikan oleh narasumber Dwi Astutik dari BSIP TRI. Peserta sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan karena mereka berharap dapat menerapkan semua materi yang disampaikan.